Minggu, 23 Agustus 2015

ciri ciri wanita yang akan membawa rezeki buat suaminya.





          
# 1. Wanita yang taat pada Allah dan rasulNya.
Ada empat faktor yang menjadi pertimbangan sebelum menikahi seorang wanita, yaitu karena (1) kecantikannya, (2) keturunannya, (3) hartanya dan (4) agamanya. Kita diperintahkan untuk memilih wanita karena faktor agamanya, beruntung sekali jika bisa mendapatkan keempatnya. Wanita yang taat pada Allah dan Rasulnya akan membawa rumah tangga menuju surga, menuju ketentraman. Rumah tangga yang tentram, nyaman, bahagia adalah rezeki yang sangat berharga. Rumah tangga yang dinahkodai suami yang saleh didampingi istri yang salehah akan menjadikan rumah tangga itu berberkah, menghasilkan anak-anak yang saleh / salehah, mendapatkan ridha dan rahmat Allah.
# 2. Wanita yang taat pada suaminya.
Jika aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain niscaya aku akan menyuruh seorang isteri untuk sujud kepada suaminya (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah). Sepanjang perintah suami tidak bertentangan dengan agama, maka isteri wajib mentaatinya. Ketaatan seorang isteri pada suaminya akan membuat hati suami tenang dan damai dan bisa menjalankan kewajibannya mencari rezeki yang halal untuk keluarga. Akan halnya wanita yang berkarier di luar rumah bisa tetap bekerja sepanjang suaminya mengizinkan dan kewajibannya untuk menjaga diri dengan baik di tempat kerja.
“Laki-laki adalah pemimpin atas wanita karena Allah telah melebihkan sebagian dari mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita) dan dengan sebab sesuatu yang telah mereka (laki-laki) nafkahkan dari harta-hartanya. Maka wanita-wanita yang saleh adalah yang taat lagi memelihara diri di belakang suaminya sebagaimana Allah telah memelihara dirinya”. (Q.S. An Nisa : 34).
# 3. Wanita yang melayani suaminya dengan baik.
Tugas utama isteri adalah menjalankan tugas rumah tangga dengan sebaik-baiknya, melayani suami dengan baik serta mendidik anak-anaknya. Isteri yang baik berusaha melayani suaminya dengan baik seperti menyiapkan makanannya, menyiapkan keperluannya, memenuhi kebutuhan biologisnya, menjaga perasaan suaminya jangan sampai suaminya terluka karena sikapnya. Wanita yang demikian akan menjadi kesayangan suaminya dan bisa menjadi partner yang baik dalam mewujudkan rumah tangga yang sakinah dan menarik hal-hal postif dalam rumah tangganya, termasuk rezeki bagi suaminya.
# 4. Wanita yang berhias hanya untuk suaminya.
“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wnita salehah” (H.R. Muslim). Adalah sifat wanita yang suka bersolek dan berhias, tapi wanita yang saleh hanya berhias dan menampakkan perhiasan untuk suaminya.
Wanita yang jika dipandang suaminya selalu menyenangkan dan tahu bagaimana menyenangkan suaminya. Wanita yang bahkan malaikat pun mendoakannya akan memudahkan rezeki datang padanya.
# 5. Jika ditinggal menjaga kehormatan dan harta suami
Saat suami keluar mencari nafkah, isteri yang ditinggalkan di rumah harus menjaga kehormatannya, menjaga dirinya dari tamu yang tidak pantas, membatasi keluar rumah jika tidak terlalu penting. Harta suami yang dititipkan padanya dipergunakan pada hal-hal yang bermanfaat dengan seizin suaminya. Wanita seperti ini memudahkan rezeki masuk ke dalam rumahnya sebagai upah dari ketaatannya kepada Allah dan kesetiaan pada suaminya.
# 6. Wanita yang senantiasa meminta ridha suami atasnya
Wanita ini tahu bagaimana menyenangkan hati suaminya. Menjaga sikap dan perilaku agar tidak menyinggung dan melukai perasaan suaminya. Dia selalu berusaha agar suaminya tidak marah padanya. Dia tidak akan pergi tidur dalam keadaan marah atau meninggalkan suaminya dalam keadaan marah sampai memperoleh maafnya. Mengajak suaminya bercanda untuk menceriakan perkawinannya. Berusaha mendidik anak-anaknya dengan baik. Menjaga rahasia perkawinan dari orang lain. ” Maukah kalian kuberitahu isteri-isteri yang menjadi penghuni surga yaitu isteri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya, dimana jika suaminya marah dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata ” Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha” (H.R.An Nasai). Isteri seperti ini adalah isteri yang dimudahkan rezekinya melalui tangan suaminya karena amalan dan kesetiaan pada suaminya,
# 7. Wanita yang menerima pemberian suami dengan ikhlas
Wanita yang tidak pernah mengeluh berapapun rezeki yang dibawa pulang suaminya. Selalu ikhlas menerima dan menghargai apapun yang diberikan suami kepadanya. Banyak disyukuri sedikit pun diterima dengan ikhlas. Wanita seperti ini adalah wanita yang mensyukuri rezekinya. Allah sudah menjanjikan bahwa jika kita bersyukur Dia akan menambah rezeki kita. Wanita yang bersyukur dan ikhlas rezekinya senantiasa bertambah baik kuantitas maupun keberkahannya yang akan diberi Allah langsung padanya ataupun memlalui suaminya.
# 8. Wanita yang bisa menjadi partner meraih ridha Allah.
Wanita yang menjadikan rumah tangganya sebagai ibadah, pengabdiannya kepada Allah. Bisa menjadi teman diskusi yang berimbang bagi suami. Bisa melakukan koreksi dan menyampaikan dengan lembut kepada suaminya. Mendengarkan nasihat dan kata-kata suaminya dengan penuh perhatian. Sebelum melaksanakan ibadah sunat seperti puasa sunat meminta izin kepada suaminya dan tidak melaksanakan jika tidak diizinkan. Bisa menjadi pendorong dan motivator suami untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat. Itulah mengapa ada kalimat ” dibalik pria yang sukses ada wanita hebat di belakangnya”. Karena wanita seperti ini adalah rezeki utama suaminya.
# 9. Wanita yang tak pernah putus doa untuk suaminya.
Wanita yang bersyukur adalah wanita yang menerima semua kehendak /takdir Allah padanya tapi tetap berusaha melakukan yang terbaik termasuk dengan mendoakan suami dan anak-anaknya agar sukses dunia akhirat. Wanita ini tidak pernah putus doa, tapi menjadikannya sebagai rutinitas harian, penghias bibir setelah shalat. Wanita ini tahu bahwa rezeki suaminya akan ditambah dan diberkahi jika dirinya senantiasa melibatkan Allah pada langkah suaminya melalui doa-doa yang dipanjatkannya setiap hari.

Itulah 9 ciri-ciri wanita atau isteri yang akan membawa rezeki bagi suaminya. Betapa beruntungnya seorang laki-laki jika bisa mendapatkan isteri dengan ciri-ciri seperti di atas. Jika pun isteri belum memiliki ciri-ciri seperti di atas adalah tugas suami untuk mendidik isterinya, karena isteri adalah tanggung jawab suaminya dan dia akan ditanya di akhirat tentang hal itu. Wallahu alam.






Kamis, 20 Agustus 2015

MELURUSKAN IKHLAS



Ruhnya sebuah amal adalah ikhlas. Ikhlas adalah amal bathin, tiada orang yang tahu sekalipun teman dekat, hanya diri sendiri dan Allahlah yang tahu. Oleh karena itu setiap kita beramal selalu mengevaluasi amal kita, ketika permulaanya amal kita berniat dengan ikhlas akan tetapi dalam perjalananya terjadi penyimpangan menuju perbuatan ikhlas. Karena syetan yang senantiasa menggoda kita agar amal baik kita dicederai dengan tidak ikhlas. Syetan menggoda agar kita tidak beramal, kalau sampai bisa melakukan amal maka syetan menggodanya agar amal tsb tidak ikhlas dengan membangkitkan rasa sombong dalam dirinya, merasa paling soleh merasa paling baik. Oleh karena itu tipu daya syetan agar selalu kita mewaspadai, karena syetan selalu membelak-belokkan niat ikhlas kita agar tergelincir dari amal yang tidak ikhlas, membisik-bisikan perbuatan agar timbul ria. Bagaimana agar amal kita bisa ikhlas ?. Pertama agar senantiasa meng evaluasi amal-amal kita agar ikhlas dan yang kedua adalah selalu berdo’a agar setiap amal kita selalu ikhlas.
Bila ada komentar-komentar dari orang lain akan tindakan amal yang telah kita lakukan dengan nada sumbang, biarkan saja karena hanya Allah dan dirinya yang mengetahui akan ke ikhlasan perbuatan kita. Bila amal kita ikhlas, maka kita tidak akan marah atau tersinggung  bila perbuatan amal kita dibicarakan orang dengan nada minir, begitupun sebaliknya bila amal kita di puji orang maka kita tidak akan bangga dengan pujian yang ini merupakan benih-benih kesombongan yang bila selalu di hembus-hembusakan maka akan timbul rasa bangga yang bisa menjebak kita menjadi perbuatan yang tidak ikhlas. Dengan bangganya akan berkata “ Ini semua tidak akan terbentuk bila aku tidak bergerak”. Kata sayyidina Ali bin abi Thalib ra. “Bila kamu  berbuat iklas maka jangan katakan aku telah berbuat ikhlas”. Karena didalam ucapan tsb ada keniatan yang tersembunyi agar orang lain mengakui ke ikhlasan kita agar di anggap melakukan perbuatan ikhlas.  Apa artinya sebuah pujian manusia buat diri kita ?. Hanya Cuma rasa bangga akan pengakuan kehormatan manusia.
Perbuatan tidak iklas bisa dikatagorikan perbuatn musyrik kecil, musyrik yang samar-samar. Bila kita akan berbuat amal baik maka kita niatkan, karena bila sudah berniat beramal baik baik maka sudah dicatat sebagai amal perbuatan baik walaupun belum dikerjakan, akan tetapi bila kita berniat melakukan perbuatan tidak baik maka belum dicatat sebagai perbuatan kejahatan sebelum dilkukan tindakan kejahatan.
Oleh karena itu setiap amal yang akan kita lakukan kita niatkan semata-mata mencari ridho Allah. Salah satu do’a yang setiap hari kita ucapkan adalah do’a iftitah kita dalam sholat “ Inna sholati wanusuki wamahyaya wa mamati lillahi robil’alamin “. Sesungguhnya sholatku ibadahku hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah.  Ini gambaran ikhlasan “Hanya Untuk Allah”. Bila ini menjadi motivasi amalan kita, maka orang lain tidak akan bisa mempengaruhi amalan kita, atas amal kita kita tidak akan tersinggung, apalagi sampai marah karena tujuan amal kita bukan untuk manusia akan tetapi “Lillahi Robbil ’alamin”. Semua amal yang dilakukan oleh hati, oleh lisan dan oleh anggota badan akan mendapat perhitungan disisi Allah.
Ada sebuah kisah seseorang yang bertempur di medan perang dan gugur sebagai syuhada. Sehingga para sahabat berkomentar dia gugur sebagai seorang yang syahid. Akan tetapi Nabi memberi komentar lain “ Ia meninggal bukan seorang syuhada “. Ternyata selidik punya selidik ternyata sahabat yang meninggal dunia di medan pertempuran, niatnya ketika mau berangkat perang agar mendapat pujian dari calon mertua perempuan yang akan dinikahinya. Ketika perang sebuah panah mengenai dadanya, karena tidak kuat menahan rasa sakitnya, maka panah yang menancap di badannya didorongnya kedalam badannya, hingga akhirnya meninggal dunia dengan cara membunuh dirinya. Ini karena terjadi titik berangkatnya berperang bukan mencari ridho Allah atau tidak ikhlas, karena kertika terjadi luka dibadannya maka ia tidak kuat.
Ketika kita niat akan berinfak syetan sudah mulai menggodanya. “ Jangan berinfak karena kebutuhan kita juga masih banyak “. Bila kita menang dan kita mengeluarkan infak, maka syetan masih menggodanya, agar infak yang dikeluarkan akan menjadi ria. Sifat ria seperti kayu bakar yang akan membakar habis amal-amal yang telah kita lakukan, sehingga dimata Allah tidak akan mendapatkan pahala.