Selasa, 30 Juni 2015

EKSISTENSI MANUSIA






 
Pernahkah kita merenung tentang diri kita sendiri ?. Darimanakah aku ? Mau apakah aku ? Mau kemanakah aku?. Bila ketiga pertanyaan tersebut di rangkum, maka akan membentuk sebuah kalimat. Asal muasal, dan Perjalanan Hidup Manusia. Bila kita coba membedahnya, pertanyaan-pertanyaan tsb, maka kita akan mengetahui sejatinya tujuan  hidup dan kehidupan kita dengan benar.

Penciptaan Manusia

  1. 1.     Manusia Sebagai Khalifah
           Kita telah tahu semua, bahwa manusia yang pertama kali diciptakan Allah swt, adalah bernama Adam. Sebagaimana firman Allah swt dalam Surat Al Baqarah Ayat 30 ( QS 2:30 ).
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.


Coba kita simak kata ayat yang pertama
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya “Aku” hendak menjadikan” seorang” ” khalifah” di muka “bumi“.
Bila kita perhatikan fase  ayat tersebut di atas, maka akan mengandung  empat kata yang penting yang menjadi isi kandungan ayat tsb, yaitu :
  1. “Aku” (Rabb) dalam kontek ayat ini adalah pemberi AMANAH, dan merupakan pusat orientasi/tujuan hidup manusia sehingga semua seluruh aktivitas hidup dari awal hingga akhir kehidupan semata-mata mencari Ridho Allah awt.
  1. “Seseorang” ( Manusia pertama yaitu Adam yang  menerima  AMANAH Allah).
  1. “Khalifah” (wakil) Allah yang melaksanakan hukum-hukum atau peraturan-peraturan Allah
  1. “Bumi” (alam) adalah tempat turunnya AMANAH Allah, yang didalamnya berisikan tata cara tuntunan kehidupan di dunia, yang nerupakan proses sosial yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, mengatur hubungan manusia dengan manusia dan mengatur hubungan manusia dengan alam lingkungannya. Sumber aturan jalan hidup inilah yang terangkum dalam Al-Quran dan As Sunnah.
  1. 2.       Tugas Kekhalifan Manusia

Secara umum tugas kekhalifan manusia di bumi adalah :
  • Mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan dalam hidup dan kehidupan di dunia. Senagaimana firman Allah dalamsuratHud ayat 61.
وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الأرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ
. Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya[726], karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).”
[726]. Maksudnya: manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan memakmurkan dunia.
  • Serta mendapat tugas pengabdian atau beribadah dalam arti luas. Sebagaimana terdapat dalan suratAdz dzariyat ayat 56 :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”


KESIMPULAN :
  • Manusia menerima amanah Allah sebagai Khalifah di bumi. Artinya bahwa manusia merupakan “Wakil” Allah di bumi untuk melaksanakan seluruh hukum-hukum atau peraturan-peraturan hidup dan kehidupan di dunia .
  • Tugas manusia sebagai khalifah di bumi adalah  menguasai dan memakmurkan dunia dan sebagai Hamba Allah untuk beribadah kepada Allah dalam arti yang luas.




BAHAN DASAR MANUSIA





Bahan dasar manusia adalah berasal dari tanah , sebagaimana firman Allah dalamsurat As Shaffat ayat 11 :
فَاسْتَفْتِهِمْ أَهُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمْ مَنْ خَلَقْنَا إِنَّا خَلَقْنَاهُمْ مِنْ طِينٍ لازِبٍ
Maka tanyakanlah kepada mereka (musyrik Mekah): “Apakah mereka yang lebih kukuh kejadiannya ataukah apa yang telah Kami ciptakan itu?” Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat”

Para ahli tafsir menafsirkan bahwa sari pati tanah itu sudah merupakan proses penyaringan dan bukan dari tanah biasa sebagaimana yang kita fikirkan. Ini sangat sesuai dengan kemuliaan yang diberikan oleh Allah S.W.T kepada manusia.

Selanjutnya lebih jelas lagi dijelaskan jenis tanah liat yang kering yang berasal dari lumpur yang hitam yang kemudiaan dibentuk. Sebagai mana firman Allah swt dalan surat Al Hijr ayat 26 :
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ
“Dan sesungguhnya Kami telah meciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”
Dan padasurat Ar Rahman ayat 15 dijelaskan bahwa bahan dasar manusia berasal dari tanah liat yang kering seperti tembikar.
خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ
Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar,
Tamah yang kering seperti tembikar, sepert tempayan/paso, atau genting yang bila dipukul dengan jari akan menimbulkan suara gemerincing.
Bila telah sempurna bentuk/wujud  pembuatan  manusia, dihembuskanlah ruh kedalamnya, sebagaimana firman Allah swt, dalam Surat Al Hijr ayat 29
.
فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ
“Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”.

Diceriterakan bahwa Ruh mulanya masuk melalui hidung pada masa 40 th kemudian naik ke otak, kemudian mengisi kepala dan leher, kemudian turun ke dada dan pusat, kedua tangan dan kaki sampai tersebar keseluruh tubuh membentuk darah.
Ruh manusia merupakan kekuatan/power untuk menggerakkan seluruh tubuh manusia. Kemudiaan diberikan dilengkapi dengan :
  • Akal sebagai alat untuk menerima ilmu pengetahuan atau untuk mengetahui hakikat sesuatu secara logis tanpa mempertimbangkan hal-hal yang irasional,
  • Hati yang dapat menerima sesuatu yang mutlak dari Allah yang maha kuasa . Hati adalah raja yang menyuruh menggerakan seluruh anggota tubuh seperti tangan dan kaki.
  • Mata dan Telinga yang merupakan alat panca indra yang sangat berperan dalam proses berpikir.
Allah menciptakan manusia dengan sempurna yaitu diberikannya bentuk tubuh yang baik, akal pikiran dan nafsu, kemudian manusia itu sendiri yang menentukan mau atau tidaknya menggunakan pemberian Allah dengan baik. Sebagaimana firman Allah dalamsurat Attin ayat 4 -5 ,
لَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
“sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”

ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ

“Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),”

إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
“kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.”