Rabu, 08 April 2015

WANITA, HARTA DAN TAHTA





Judul di atas adalah merupakan asesories dunia yang selalu menjadi rebutan manusia selama manusia ada di dunia. Ini adalah hal yang wajar dan manusiawi, karena didalam manusia ada unsur nafsu ditambah lagi ada unsur dari luar manusia yang senantiasa menggodanya baik dari depan, dari belakang bahkan sampai masuk keperedaran darah, itulah syetan. Kehidupan manusia yang menjeneralisir lewat aktivitas kehidupan sehari-hari baik mereka yang menggeluti bidang ekonomi, bidang politik, bidang seni dan budaya, bidang sosial lainnya tidak akan lepas menyentuh dan berurusan dengan wanita, harta dan tahta. Ketiga-tiganya bisa menjadi sasaran dalam kehidupan di dunia yang temporer ini. Bila kita pilih salah satu menjadi sasaran utamanya,misalnya memilih tahta (jabatan/pangkat/status sosial yang tinggi), maka keduanya harta dan wanita bisa menjadi sarana/alat guna mencapapai tahta. Bila kita mempunyai sasaran utamanya harta, maka saranya adalah wanita dan tahta. Bila sasaran utamanya adalah wanita yang menjadi rebutan para kaum adam, maka saranya adalah harta dan tahta.

SEJAK MANUSIA PERTAMA HINGGA SEKARANG
Wanita, harta dan tahta adalah komponen yang menjadi rebutan keturanan adam sejak dahulu hingga sekarang. Ketiga komponen itulah dunia se isinya menjadi ramai, menjadi gaduh bahkan saling perang hingga menumpahkan darah mengotori dunia. Mari kita pelajari bersama, sejak manusia pertama ada di dunia yaitu Nabi Adam kemudiaan diberi oleh Allah pasangan hidupnya yaitu Siti Hawa. Dari kedua pasangan makhluk pertama ini maka dikaruniai Allah, dimana dalam setiap kehamilannya mengandung dua anak sekaligus, putra dan putri. Dua putra yang pertama adalah Qabil dan Iqlima. Dua putra berikutnya adalah Habil dan Labudza. Empat putra-putri adam itulah yang kita kenal . Tiap anak-anak Nabi Adam satu dengan yang lainnya berbeda karakter, sifat dan perawakannya.
·         Qabil berwatak kasar,suka menentang dan sombong, hatinya amat keras, kurang santun dalam bergaul, hampir tidak punya rasa belas kasihan sedikitpun, tidak bisa menghargai orang lain, setiap langkahnya selalu ada tamak dan hasrat terhadap kedudukan, tapi sayang tubuhnya tidak mempunyai ketahanan badannya tidak sekuat adik lelakinya, Habil. Qabil ditugasi oleh Nabi Adam mengelola perkebunan.
·         Adik Qabil adalah seorang wanita bernama Iqklima. Seorang wanita yang sangat cantik dan berhati baik. Setiap pandangan matanya membuat lelaki mabuk kepayang. Secara fisik bisa dikatakan sempurna.
·         Selanjutnya adalah Habil. Seorang lelaki yang baik hati, berjiwa besar, lembut, santun. Hatinya selalu membawa pesona, ya hatinya memang suci, tidak ada niat buruk apapun. Perangainya amat luhur. Tubuhnya sangat kuat dan kekar. Habil ditugasi Nabi Adam untuk mengelola perternakan.
·         Sedangkan saudara perempuannya bernama Labudza, seorang perempuan yang biasa-biasa saja. Boleh dikatakan cenderung kepada sifat-sifat yang kurang baik. Dia tidak begitu dekat dengan kebaikan dan keluhuran.

Menginjak anak-anak Nabi Adam telah dewasa. Maka Nabi Adam mempunya rencana hendak menikahkan putra-ptrinya sendiri. Dengan ketentuan, seorang lelaki dinikahkan dengan saudara perempuannya yang tidak kembar dan tidak satu kehamilan dengannya. Dengan demikian Nabi Adam memutus melakukan pernikahan ; Qabil dengan Labudza sedang Habil dengan Iqlima. Proses pernikahan silang sifatnya. Apa reaksi Qabil ?. Ia menolak perintah Nabi Adam sebagai ayahnya. Qabil menyadari ia menginginkan dilakukan pernikahan dengan adiknya yang satu ke hamilan yaitu Iqlima yang cantik dan berbudi pekerti yang baik. Qabil yang berwatak keras dan kasar tetap pada pendirianya, tidak mau dinikahkan dengan Labudza.
Inilah pertama kalinya komponen wanita menjadi bahan perebutan anak Adam. Bagaimana sikap Nabi Adam menyelesaikan masalah ini ?. Akhirnya Nabi Adam memerintahkan kepada Qabil dan Habil untuk melakukan Qurban dipuncak gunung, siapa-siapa yang diterima qurbannya. Qurban adalah anjuran yang diketahui Nabi Adam dari Jibril. Qurban memang bukan anjuran, hanya menguatkan sifat-sifat kemanusiaan dalam mendekatkan diri kepada Tuhan.
Habil mengorbankan hasil peternakannya, dipihnya seekor kambing yang besar, sehat dan yang paling baik kemudiaan disembelih dan dagingnya dijadikan qurban.
Sedang Qabil mengorbankan hasil pertaniannya, dipilihnya hasil pertaniannya yang kurang baik dan di ikatnya dan di jadikan qurbannya.
Daging kambing yang baik dan segar dan seikat hasil pertaniaan yang tidak baik sama-sama di taruh di atas puncak gunung. Tiba-tiba datanglah api memungut daging qurban dan membiarkan ikatan-ikatan hasil pertanian. Habil tersenyum bahagia, tahu bahwa qurbanya yang diterima “ Berarti Allah meridhaiku”, begitu bisik lirih dihati Habil.
Qabil yang qurbanya tidak diterima dalam kemurungannya mukanya muram. Marah bukan kepalang. Ia bahkan mengancam hendak membunuh adiknya “ Habil,apa-apaan ini ? Qurbanmu diterima, qurbanku tidak. Dasar !”, seru Qabil menggelegar sambil jari telunjuknya mengarahkan ke Habil. “ Allah kan hanya menerima qurban orang yang bertakwa” Jawab Habil. Jawaban Habil menambah kemarahan Qabil dan bahkan mengancam akan membunuh Habil. Lebih parahnyanya lagi Qabil menganggap Ayahnya Nabi Adam lebih menyenangi Habil ketimbang dirinya. Dada Qabil semangkin sesak, maka datanglah syetan membisikan kepada Qabil agar jalan yang terbaik bunuh saja si Habil. Bisikan-bisikan syetan terus menerus dan akhirnya Habil dibunuh dengan menjatuhkan batu besar ke kepala Habil. Darah segar mengalir dan berbaur dengan debu-debu yang ada di bumi. Maka terjadilah petama kali pembunuhan dibumi oleh anak adam. Hingga Qabil menjadi bingung mau diapakan mayat Habil tsb. Akhirnya lewat seekor burung gagak yanng sedang mencoker-coker membuat lubang dan kemudiaan burung gagak yang satunya mati di masukkan kedalam lubang tsb dan menutupnya kembali dengan cokeran paruhnya. Maka Qabilpun meniru apa yang dilakukan oleh burung gagak tsb.
Tahu tidak ceriteranya kerajaan singasari ?. Ken Arok dulu hanya seorang pengawal kerajaan Tumapel dengan rajanya Tunggul Ametung yang mempunya permaisyuri yang sangat cantik bernama Ken Dedes. Ken Arok sang pengawal Raja, tidak berani menatap wajah permaisyuri raja. Ketika Ken Dedes sedang mau naik tandu, Ken Arok menjaga agar tidak jatuh menaiki tangga ke tandu. Secara tidak di sengaja, Ken Arok melihat betis Kendedes yang putih dan mulus. Mata Ken Arok berbinar, seakan melihat cahaya putih dan pandangan tsb menembus sampai kerelung hatinya dan membangkitkan nafsu. Mulai saat itu hati Ken Arok risau, gelisah, rindu dendam kepada Ken Dedes yang cantiknya sempurna. Mulailah syetan-syetan menjalankan tugasnya dengan pelan dan pasti. Bisikan-bisikan syetan memberikan solusi bagimana mengatasinya gejolak jiwa yang ada pada Ken Arok. Disuruhnya membunuh suaminya yang menjadi rajanya, bila rajanyanya mangkat, selain mendapatkan Ken Dedes maka ia akan menggantikan jadi raja. Diaturlah strateginya pertama lewat pembuatan keris pusaka mpu Gandring. Akhirnya mpu Gandring sang pembuat keris dibunuhnya. Keris buatan mpu Gandring yang sangat baik tsb diberikan kepada Kebo Ijo yang berwatak keras, diberi hadiah keris yang sangat baik tsb Kebo ijo tambah senang, bahkan dipamerkan kepada kerabatnya. Ken Arok rupanya punya strategi yang bagus. Pada suatu malam keris yang diberikan ke Kebo ijo di curi oleh Ken Arok dan digunakan untuk membunuh Tunggul Ametung. Setelah membunuh Tunggul ametung, keris tsb dibiarkan di sebelah mayat Tunggul ametung.  Ke esokan paginya, gegerlah kerjaan atas meninggalnya sang raja. Tentunya bukti yang ada hanya sebilah keris, dan semuanya tahu bahwa keris tsb adalah milik kebo ijo. Tentunya kebo ijolah yang menjadi sasaran pembunuhan sang raja.
Ceritera di atas, hanyalah sebagai ibroh (nasehat), tentang asesories dunia wanita, harta dan tahta. Ketiga komponen tsb di atas yang menjadi kebanyakan tujuan hidup manusia di dunia, ketiganya menggoda jiwa setiap manusia, membuat silau, melupakan tujuan hidup manusia yang sesungguhnya. Tujuan hidup manusia yang sesungguhnya adalah kehidupan di akhirat kelak dengan menggapai surga. Kehidupan dunia yang penuh onak, duri dan bisikan syetan yang mengajak menuju ke sesatan. Syetan memang menghendaki banyak teman di neraka. Waspadalah.....!

KEMANA RUH SAAT TIDUR



Dalam surah Az-Zumar ayat 42 Allah berfirman :
“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.”
Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa Allah memegang jiwa-jiwa manusia ketika sedang tidur. Dalam ayat lain, yakni surah Al-An’am ayat 60-61 disebutkan:
“Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur (mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan. Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.” 

Di dalam 2 ayat diatas, Allah menyebutkan kata wafat 2 kali, yakni pada kata “yatawaffakum” yang diartikan sebagai kata ‘menidurkan’ pada ayat diatas, juga pada kata “tawaffathu” yang berarti “diwafatkan”. Hal ini adalah tentang 2 macam wafat, yakni wafat sementara dan wafat selamanya. Hal ini dijelaskan dalam ayat Az-Zumar ayat 42, “maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan.”
Karena itulah, ketika kita tidur, menurut sunnah dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tempat tidurnya, kemudian kembali lagi, hendaklah ia mengibas-ngibaskan kainnya tiga kali (sebelum tibur pada tempat tidurnya). Sesungguhnya ia tidak mengetahui apa yang terjadi saat ia meninggalkannya. Dan apabila berbaring, hendaklah ia membaca : ‘Dengan menyebut nama-Mu ya Allah, Rabb-ku, aku meletakkan lambungku (tidur), dan dengan-Mu pula aku mengangkatnya (bangun). Apabila Engkau menahan diriku (mati), sayangilah aku. Namun bila Engkau melepaskannya (hidup), peliharalah ia sebagaimana Engkau telah pelihara dengannya hamba-hamba-Mu yang shalih”.
Tulisan disarikan dari terjemahan Ibn Katsir Rahimahullah Jadi apabila kita hendak tidur berwudhu’ lah dan bacalah do’a agar terhindar dari segala macam bahaya dan penyakit