SEKAPUR SIRIH
Sebuah perbedaan di dalam umat islam merupakan rahmat, bila bisa menggambil hikmah-nya untuk dijadikan ibrah atau pelajaran dalam mengkaji suatu pendapat. Ajaran Islam yang universal, up to date dan konfrenhensif yang mengatur seluruh sendi-sendi kehidupan, yang menjadi amanah Allah yang diberikan kepada Nabi Agung Muhammad SAW menjadi Nabi dan Rasul terakhir hingga akhir zaman, sehingga telah sempurnalah ajaran Islam.
Waktupun terus berjalan, perkembangan saint dan teknologi semangkin cepat. Sikap hidup dan pola pemikiran manusia ikut berubah, sehinga kadang ajaran islam yang konfrenhensif, universal dan up to date dikatakan oleh pemikir-pemnikir non islam bahwa islam adalah ajaran yang menghambat perkembangan zaman. Bahkan ada sebagain umat islam yang lebih condong kepada faham-faham yang muncul dari dunia barat, mereka suka mengkritik umat islam yang tidak mau maju dan sejajar dengan umat lainnya, mereka menawarkan perlunya umat Islam mengerti dan mengikuti faham sekularisme.
Konsep-konsep karya hasil manusia yang dianggap jenius bisa merubah ajaran islam, sehingga ajaran islam yang agung terkesan timpang dan terkesan terbelakang karena telah dimasuki unsur-unsur budaya yang bisa merusak akidah dan iman seseorang.
Bagi seorang yang baru mempelajari Islam, atau masuk Islam karena ikut-ikutan keluarga atau karena teman sepergaulannya melihat fakta yang ada di dalam masyarakat ternyata ajaran Islam terpecah-pecah menjadi banyak faham. Ada faham Salafi-Wahabi, Faham Syiah, Faham Ahmadiyah, Sekularisme dsb. Mereka mengelompok dalam organisasi-organisasi ke agamaan, dan menyatakan semuanya Akhlu sunnah waljamaah.
Melihat fenomena ini maka bagi orang yang ghiroh terhadap ajaran Islam hatinya tertarik dan lebih inten lagi ingin mempelajari Islam