Minggu, 21 Juni 2015

~* SHALAT TEPAT WAKTU *~






Bimillah...
Kebanyakan manusia lebih takut sama perintah manusia ketimbang takut perintah Allah. Hal ini bisa dibuktikan. Ketika azan berkumandang yang merupakan perintah Allah untuk segera menunaikan ibadah shalat wajib, akan tetapi manusia masih asyik dengan pekerjaanya yang sedang dikerjakannya yang itu semua merupakan perintah manusia, baik itu atasan dalam kerjanya. Takut tidak bisa selesai dengan baik, takut kondite nya bisa menurun, takut tidak dinilai trampil ujung-ujungnya takut dipecat karena hasil kerjanya tidak baik dan tidak tepat waktu. Bahkan rasanya tidak enak sekali, bila tiba-tiba suara azan berkumandang kita dalam keadaan masih rapat atau meeting dengan bosnya, mau keluar ruangan untuk shalat rasanya takut. Kebanyakan manusia lebih takut sama manusia ketimbang sama Allah, yang hakekatnya Allah pemilik alam jagad raya ini.

Perhatikan hadist ini ;
مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَلَمْ يَأْتِهِ فَلاَ صَلاَةَ لَهُ إِلاَّ مِنْ عُذْرٍ.
“Barangsiapa yang mendengar adzan tapi tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya kecuali karena udzur.”

Pernah dikatakan kepada Ibnu Abbas , “Apa yang dimaksud dengan udzur itu?” ia menjawab, “Takut atau sakit.” Dalam Shahih Muslim, dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu dari Nabi Shalallaahu alaihi wasalam , bahwa beliau didatangi oleh seorang laki-laki buta, lalu berkata, “Wahai Rasulullah, tidak ada orang yang menuntunku pergi ke masjid. Apakah aku punya rukhshah untuk shalat di rumahku?” kemudian beliau bertanya,
هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلاَةِ؟ قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: فَأَجِبْ.
“Apakah engkau mendengar seruan untuk shalat?” ia menjawab, “Ya”, beliau berkata lagi, “Kalau begitu, penuhilah.”
Orang yang buta saja dan tidak ada yang menuntun untuk pergi ke mesjid diperintahkan untuk memenuhi panggilan shalat bila masih bisa mendengar suara azan, tentunya dengan jalan yang tertatih-tatih dengan tongkatnya. Ini menunjukkan betapa SANGAT PENTINGNYA SHALAT WAJIB. Lantas kita yang diberi karunia dengan mata yang bisa melihat, badan yang sehat, ketika kita mendengar suara azan, hatinya tidak tergerak untuk segera menunaikan perintah Allah yang wajib ?. Dengan alasan hanya semuanya untuk kepentingan dunia yang fana ini, yang bila meninggal tiak akan dibawa. 
  
Perhatikanlah firman Allah, yang artinya “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. Al-Maa’uun: 4-5)
Al-Haafidz Ibnu Katsir rahimahullahu ta’ala berkata, yang dimaksud orang-orang yang lalai dari shalatnya adalah:
  1. Orang tersebut menunda shalat dari awal waktunya sehingga ia selalu mengakhirkan sampai waktu yang terakhir.
  2. Orang tersebut tidak melaksanakan rukun dan syarat shalat sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah Ta’ala dan dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
  3. Orang tersebut tidak khusyu’ dalam shalat dan tidak merenungi makna bacaan shalat.
Dan siapa saja yang memiliki salah satu dari ketiga sifat tersebut maka ia termasuk bagian dari ayat ini (yakni termasuk orang-orang yang lalai dalam shalatnya).
Sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam ,

إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ.
“Sesungguhnya (pembatas) antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan shalat.”
SEMOGA KITA BISA MENJAGA SHALAT WAJIB KITA DENGAN TEPAT WAKTU....


Ilmu akan Membasahi Jiwamu yang Kering….



~ JIWA ATAU RUHNYA SHALAT ~






Jiwa atau ruhnya shalat adalah IKHLAS ,KHUSYU' dan HADIR HATI

IKHLAS
Kata abdul Qasim Abdul Karim Al Qusyairy dalam Risalahnya :
"Ikhlas itu, menentukan tha'at (ibadat) untuk Tuhan yang haq saja" (Membulatkan tujuan dalam beribadat hanya kepada Allah semata). Maksudnya adalah mengerjakan ibadah , semata-mata karena hendak mendekatkan diri kepada Allah semesta alam, bukan karena mengharap sanjungan atau pujian dan sanjungan dari manusia. Sehingga ikhlas merupakan pembersihan amal ibadah dari perhatian manusia.

Kata Abu 'Ali ad-Daqqaq:
"Ikhlas itu, ialah memelihara ibadah dari perhatian manusia Dan benar itu ialah: bersih hati dari mengikuti hawa nafsu"

Tegasnya orang yang mukhlis, tak ada ria dalam mengerjakan ibadah. Dengan demikian Ikhlas ialah bersamaan perbuatan DHOHIR dan BATHIN  dalam beibadah semata-mata mencari ridho Allah


KHUSYU
1. Kata setengah ulama : "Khusyu ialah memejamkan mata/penglihatan
    dan merendahkan suara.
2. Kata Ali bin Abi Thalib r.a :"Khusyu ialah tiada berpaling kekanan
    dan kekiri dalam shalat".
3. Kata Amru ibnu Dinar: " Khusyu ialah tenang dan bagus kelakuan"
4. Kata Ibnu Sirin : "Khusyu ialah tiada mengangkat pandangan dari tempat sujud"
5. Kata Ibnu Jabir :"Khusyu ialah tetap mengarahkan pikiran kepada shalat
    hingga tiada mengetahui orang sebelah kanan dan kiri"
6. Kata "Atha : "Khusyu ialah : "Tiada mempermain-mainkan tangan,
     tiada memegang-megang badan dalam shalat"

Dengan keterangan diatas maka pengertia khusyu adalah :
AMALAN BADAN, seperti tenang. AMALAN HATI sama dengan TAKUT. Menurut pentahqiqan : "Khusyu adalah amalan hati; suatu keadaan (kelakuan) yang mempengaruhi jiwa, yang tercermin dalam wujud anggota badan seperti tenang dan menundukan diri.
Nabi bersabda:
"Sekiranya khusyu hati-jiwa ini, tentulah khusyu segala anggotanya" (H.R. Al Hakim, At Turmudzy dari Abu Hurairah, Al-Jamius Shaghier, Jilid 2, Halaman 108)

Tegasnya khusuk ialah : "Tunduk dan tawadlu, serta BERKETENANGAN HATI dan segala anggota badan kepada Allah"
Sedangkan pengertan TAKUT AKAN ALLAH dalam shalat ialah merasa benar-benar akan Kekuasaan Allah dan akan kekuatan-Nya dan ketembusan iradat-Nya atau Kehendak-Nya.

HADIR HATI
Hadir hati dalam shalat ialah memusatkan segala pikiran kepada yang dikerjakan (shalat) tiada berpaling kepada yang lainnya. Jangan sampai ketika shalat akan tetapi hatinya kemana-mana, yakinkan bahwa Allah melihat semua gerak-gerik kita.

SEMOGA BISA KHUSYU DALAM SHALAT.....JANGAN PUTUS ASA BILA BELUM DIDAPAT...STEP BY STEP...DALAM MERAIH KEKHUSYUAN DALAM SHALAT....