QS Al Baqoroh Ayat 4-5

“Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat”.
“Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang yang beruntung”.
Titik kritis tingkah laku orang islam terletak pada ke imanan atau yakin adanya hari kehidupan akhirat. Bila ke imanan pada hari akhirat yang senantiasa mengunjam pada hatinya disetiap prilaku kehidupannya, maka inya Allah akan hati-hati dalam sikap dan perbuatannya. Karena semua tingkah, sikap dan perbuatannya baik yang bersifat dhohiron wa bathinan akan di minatai pertanggung jawaban dihadapan Allah kelak. Adanya hari pembalasan sebagaimana firman Allah swt:
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
“Yang memiliki hari pembalasan” (Al-Fatihah ayat 1, QS 1:3)
Tafsir:
Mengenai hari pembalasan Ibnu Katsir mengatakan “Hari pembalasan yaitu hari perhitungan bagi makhluk, yakni hari kiamat. Mereka dibalas menurut amalnya. Jika amalnya baik maka balasannya pun baik, jika amalnya buruk maka balasannya pun buruk kecuali orang yang dimaafkan”[1]. (Tafsir Ibnu Katsir, surat Al-Fathihah ayat 3).
Apa saja yang dikerjakan oleh manusia baik berkaitan dengan kepentingan untuk dunia atau kepentingan untuk akhirat Allah mengatahuinya dan semua gerak-gerik kita di catat oleh malaikat :
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ
مَا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ
عَتِيدٌ
Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan
Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua
orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah
kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang
diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu
hadir.
[Qaaf 16-18]
Semua catatan amal soleh dan amal salah nantinya akan dipertangung jwabkan kelak di hari kebangkitan manusia dari alam qubur.
Bila saja setiap orang tidak beriman akan adanya hari pembalasan atau hari pertanggungjawaban selama kehidupan manusia di dunia apa yang telah dilakukannya, maka Al Quran dan as sunah hanya aturan-aturan yang tidak ada artinya sama sekali. Akan tetapi bila setiap orang beriman akan adanya hari pembalasan kelak di akhirat, maka setiap prilaku orang tsb akan hati-hati. Setiap sepak terjangnya senantiasa acuannya kepada Al Quran . Apakah Allah dan Rasulnya ridho apa yang diperbuatnya ?. Bila didalam hati tiap orang tidak beriman pada hari akhir, maka manusia akan hidup bebas dan sebebas-bebasnya. Manusia menjadi buas sebuas-basnya, sehingga antar manusia saling menerkam, bila tidak menerkam maka akan diterkam. Hidup manusia layaknya binantang.
Pertanyaannya mengapa ada manusia yang baik dan mengapa ada manusia yang buruk ?. Faktor apa yang menyebabkan manusia jadi baik dan jadi buruk tingkah lakunya ?. Tunggu saja pada sesi berikutnya dengan judul FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAH MANUSIA.
وَلَقَدْ
خَلَقْنَا الإنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ
أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ - See more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-qaaf-ayat-16-35.html#sthash.ompeTMqR.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar