Kamis, 15 Oktober 2015

# KOSONG #

Setiap amal-ternyata tidak bisa langsung naik ke langit. Setiap amal manusia harus melewati tujuh pintu langit, dimana setiap langit dijaga oleh seorang malaikat yang bertugas memeriksa amalan-amalan manusia, sebelum diteruskan ke langit yang paling tinggi. Bila pada langit pertama diperiksa amalannya telah dan telah lolos, maka akan diteruskan hingga pada pintu langit ke tujuh. Bila saja amal manusia lolos pad langit ke tiga, tapi pada langit yang ke empat di periksanya, dan ternyata tidak lolos amal tsb, maka seluruh amal tsb dicampakkan begitu saja, dan kembali lagi ke Bumi.

Amal manusia tidak bisa dinilai oleh manusia. Kelihatannya saja, amal tsb nampak baik,banyak orang yang memujinya, tapi belum tentu bisa menjadi amal yang baik dimata Allah. Sesama manusia tidak bisa menilai atau menentukan bahwa si fulan telah berbuat baik, secara kasat mata ya..memang itu telah berbuat baik, itu baru TANDA-TANDA nya saja berbuat baik. Hakekatnya belum bisa amal tsb, dikatakan baik. Karena perlu pengujian yang sangat haluis dan teliti. Apalagi kita membuat ceritera-ceritera yang kelihatannya menyentuh dihati, yang sebenarnya tidak menyentuh sama sekali hingga di hati. Cobalah perhatikan ayat Allah sbb :



" Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan[1062], lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan" Surat Al Furqon ayat 23

[1062]. Yang dimaksud dengan amal mereka disini ialah amal-amal mereka yang baik-baik yang mereka kerjakan di dunia Amal-amal itu tak dibalasi oleh Allah karena mereka tidak beriman.

Bila kita simak ayat tsb, nampak jelas, amal amal manusia yang kelihatannya waktu di dunia baik ternyata dihadapan Allah tidak dibalas, amal amal baik tsb hilang begitu saja, bagai debu yang berterbangan. Dalam kontek ayat tsb di atas, jelas sekali kita sesama manusia tidak bisa menilai amal soleh manusia. Ayat selanjutnya menyatakan sebab-sebab amal tsb tidak diterima Allah karena tidak BERIMAN.

Sebagaimana firman Allah dalam sbb :

" Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya[670], di bawah mereka mengalir sungai- sungai di dalam syurga yang penuh kenikmatan." (surat Yunus Ayat 9)

[670]. Maksudnya: diberi petunjuk oleh Allah untuk mengerjakan amal-amal yang menyampaikan surga.

Dan agar aamal bisa diterima Allah, hendaknya amal di lakukan dengan IKHLAS, sebagaimana firman Allah :

"dan (aku telah diperintah): "Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik."
(Surat Yumus ayat 105)

Kalau kita simak ayat-ayat tersebut di atas, maka kunci segala amal terletak pada sejauh mana kita tekah beriman kepada Allah, dan semua amal-amal yang kita lakukan harus IKHLAS. Untuk bisa mengetahui ihklas, kita mesti belajar ilmu ikhlas.

Inti ikhlas, adalah KEKOSONGAN dalam hati, yang ada hanya ridho Illahi Robbi.

Bila kita melihat Masjid, bagian yang paling atas adalah kubahnya. Masjid besar tanpa kubah, kelihatnya tidak sempurna. Bahkan kita bisa melihat MASJID KUBAH EMAS di Jakarta. Bila kita perhatikan, apa isi kubah masjid yang besar tsb ?. Isinya adalah KOSONG. Kalau kita ambil filsafat kubah, kita ingin mencapai derajat yang paling tinggi, bila hati kita telah kosong dari atribut dunia, yang atinya di dalam hatinya semata-mata hanya ada Allah.

Semoga tulisan ini bermanfaat.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar